Sabtu, 08 Oktober 2011

tata cahaya

Mengenal Peralatan dan perlengkapan Studio Foto dan tata cahaya

Mengenal Peralatan dan perlengkapan Studio Foto

1. Ruang Studio

Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut.

Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain-lain.



2. Kamera dan Lensa

Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera 35mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan portrait di studio.

Digital kamera format 35mm








Digital Medium Format


Digital Large format 200 mega pixel

3. Cable Release

Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb.

Cable Release

4. Electronic Flash Head

Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

Lampu Flash Studio








5. Kabel Sinkronisasi

Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan kamera dengan lampu studio.

Kabel Syncro

6. Triger dan receiver

Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

Triger dan Receiver


7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter

Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan

Flash Meter

8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter

Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau color meter. Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera.

Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500 Kelvin atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa mencapai 4300 Kelvin dan menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna tersebut maka akan bisa didapat suhu warna yang tepat.

Color Meter


9. Standar Reflektor

Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

Standar Reflektor

10. Reflektor

Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

Reflektor

11. Payung Studio

Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.

White Convertible Umbrella



Shoot Throught Umbrella/Transparance Umbrella


Silver Umbrella

12. Softbox

Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.

                                                                                                                        By: Google.com
STORYBOARD
Pengertian storyboard
Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung.
Storyboard merupakan naskah yang dituangkan dalam bentuk gambar atau sketsa yang berguna untuk lebih memudahkan cameraman dalam pengambilan gambar. Storyboard secara harfiah berarti dasar cerita, storyboard adalah penjelasan bagaimana cara seseorang akan membuat suatu proyek. Jika diumpamakan sebagai pembuatan film, maka bisa dibilang bahwa storyboard adalah skenario film tersebut.Lalu, hal-hal apa saja yang harus dimuat di storyboard ? Hal-hal yang harus dimuat di storyboard antara lain : visualisasi, sketsa gambar, dan audio yang ada. Lalu sekarang gimana yach penjelasan yang harus ada di dalam story board ?
Perkembangan teknologi software, akhirnya membuat kita berada pada dua pilihan. Ingin cepat bahkan bisa dianggap malas, atau ingin mengembangkan bakat dengan tetap pada cara konvensional ? Storyboard adalah salah satu hasil pekerjaan artistik murni kepiawaian menggambar, yang saya pikir tidak dapat digantikan dengan software, tapi tidak setelah saya menemukan Storyboard Digital ini.
Penggiat video dan profesional dalam industri production house, tentu sudah akrab dengan Storyboard. Ini adalah istilah untuk sebuah alur cerita bergambar yang dibuat sebelum proses produksi tayangan video berjalan, khususnya shooting. Bagi beberapa advertising agency, Storyboard digunakan untuk menceritakan dan meyakinkan client-nya akan konsep TVC yang mereka buat. Storyboard juga menjadi panduan pada saat shooting, seluruh awak dari team produksi kadang juga melisting keperluan produksi dengan mengacu pada storyboard.
Adalah Springboard, sebuah software yang dapat membantu kita membuat storyboard dengan lebih efektif dan tentu saja efisien, meskipun menurut para Storyboard Maker, hasilnya belum sempurna. Bisa jadi, ini adalah salah satu bentuk penolakan secara halus karena secara tidak langsung bakat dan pengalaman mereka menggambar storyboard secara manual bisa jadi kelak digantikan oleh software ini, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa nilai artistik dan tujuan utama dari dibuatnya storyboard, lebih bisa diwakili oleh Storyboard Maker dengan cara manual.
Software ini bisa dilihat di http://www.6sys.com/Springboard atau bagi yang tertarik untuk mencari beragam software pembanding lainnya, bisa search google dengan keywoard storyboard digital. Springboard, memang bukan yang pertama mempublish software Storyboard digital, ada beberapa lagi nama software yang dirancang khusus untuk membuat storyboard. Software ini sendiri sangat direkomendasikan untuk keperluan pra-produksi tayangan video dalam skala kecil, seperti membuat film pendek, tvc, presentasi multimedia, komik, dan yang jelas software ini sangat direkomendasikan bagi anda yang dikejar deadline! Dengan catatan, anda harus menguasai dulu penggunaan beragam tools yang terdapat didalamnya.
Apa itu storyboard?
Perencanaan adalah kunci! Storyboards adalah penyelenggara grafik yang menunjukkan adegan dalam sebuah proyek multimedia dalam bentuk gambar kasar. storyboard A akan membantu Anda memvisualisasikan bagaimana potongan konten berhubungan satu sama lain dan akan membantu membentuk arah usaha Anda ketika Anda membuat proyek Anda. Dengan storyboard, Anda dapat memetakan ide awal Anda untuk komunikasi ke pemirsa Anda. Mengevaluasi storyboard akan memungkinkan Anda untuk membuat penyesuaian pada tahap formatif awal sementara revisi masih cukup sederhana untuk dilakukan.
2. Cara membuat storyboard Anda:
a. Catat poin-poin penting, ide, dan konsep-konsep di bawah frame storyboard berturut-turut (lihat terlampir).
b. storyboard Anda harus pada dasarnya merupakan jenis peta, menguraikan semua langkah langkah utama yang diperlukan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran (s) untuk pelajaran itu.
c. Membuat sketsa kasar visual untuk setiap frame. Jangan khawatir tentang semir pada titik ini, Anda hanya ingin gagasan visual jelas digambarkan.
d. Baca presentasi Anda sambil melihat storyboard dan melengkapi checklist storyboard:
o Apakah visual saya dengan jelas menampilkan satu ide utama dari presentasi saya?
o Apakah bantuan saya sebagai visual sederhana yang saya bisa membuatnya?
o Dapatkah pemirsa saya memahami saya visual sepenuhnya dalam waktu kurang dari 30 detik?
e. Anda dapat membuat storyboard Anda di kertas atau berbagai perangkat lunak seperti Microsoft Word, Microsoft PowerPoint, dan Inspirasi
3. Contoh storyboards
a.Kertas
b.Word atau PowerPoint (menggunakan bagan organisasi atau flowchart)
c. Inspirasi
Tujuan storyboard
Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya
Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame.
Kelemahan Storyboard dan solusinya
Ketidakdapatannya untuk menunjukkan gerakan-gerakan kamera, beserta efek optikal, seperti penglarutan atau pemudaran (Blur, Disolving)
Solusinya.
Dengan tulisan dan gambaran skematis untuk mendiskripsikan apa yang tidak dapat digambarkan
Perlu diperhatikan batas pinggir dari sebuah stryboard (bingkai) untuk menunjukkan sudut pandang, yang dipilih dari keseluruhan ruang.
Siapa yang menggunakan Storyboard
Advertising, untuk menjual produk ke klien
Video Games, menggunakan banyak pra-rencana termasuk brainstorming konsep dari game dan interaksi pemakai
Serial TV, dipakai hanya pada sequence yang kompleks
Mulitimedia, CD-Rom untuk edukasi, pelatihan atau program-program tutorial
Web Design, untuk mengembangkan team dalam pembuatan web design, mendifinisikan dan mengelompokkan elemen-elemen seperti gambar, animasi, video dan ilustrasi
Industri dan video-video pemerintahan, untuk menampilkan ide-ide pada saat pembuatan sebuah proyek video-video pemerintahan.
Proses Storyboard
Thumbnail, tahap paling awal yang dipakai ilustrator yaitu menggambarkan dalam bentuk panel sketsa yang masih sangat sederhana berisi nomor urut sebagai index dan pergerakan kamera atau pergerakan karakter yang diberi simbol anak panah.
Rough Pass, tahapan revisi thumbnail dan panel yang digunakan lebih besar dibanding sebelumnya. Pada tahap ini, storyboard lebih mudah dibaca oleh non ilustrator seperti pemain, produser, kameramen, kru pencahayaan dan investor.
CleanUp / Final, Tahap terakhir yang siap pakai. Biasanya sudah lengkap dengan narasi, dialog, keterangan sound FX (suara angin / petir)
Aspect Rasio
Adalah sebuah ukuran yang berhubungan dengan lebar dan tinggi sebuah layar (misalkan 1.85 :1 atau 2.35:1)
Standard Aspect Rasio
TV, Layar Komputer  1.33 :1
Eropa 1.66:1
TV Layar lebar 1.78:1
Amerika 1.85:1
Panavision, Cinemascope 2.35:1
Menghitung unit Aspect Rasio
Rumus, Aspect Rasio x Tinggi = Lebar
Cara Membuat Storyboard untuk Film
Storyboard sangat penting untuk menggambarkan untuk membuang Anda dan kru apa tembakan di sebuah film akan terlihat seperti. With a little practice, your storyboards will not only speed up the filming process, but also enable you to fully realize your artistic vision. Dengan sedikit latihan, storyboard Anda tidak hanya akan mempercepat proses pembuatan film, tetapi juga memungkinkan Anda untuk sepenuhnya mewujudkan visi artistik Anda.
Menganalisis script Anda. Tergantung pada bagaimana tangan-on Anda, Anda mungkin storyboard saat-saat penting dari film ini, beberapa tembakan per adegan, atau setiap gerakan kamera tunggal. Duduklah dengan script dan menemukan adegan yang paling penting bagi Anda dan cerita. Fokus pada mereka terlebih dahulu, dan menggunakannya sebagai titik Anda melompat-off. Menarik catatan di margin atau menyimpan catatan secara terpisah pada pad, mencatat nomor adegan dan halaman.
Gambar tembakan. Sebelum Anda mengambil langkah lebih lanjut, Anda harus memastikan bahwa Anda memiliki visi yang jelas tentang apa yang masing-masing ditembak akan terlihat seperti.. Pikirkan bagaimana Anda akan menjelaskan tembakan kepada orang lain, bagaimana hal itu akan terlihat melalui kamera, bagaimana akan melihat ke penonton dan bagaimana hal itu akan melihat Anda, menonton dari luar. Ini adalah bagian dari proses previsualization, atau “previz,” yang menentukan bagaimana film akan terlihat.
Tentukan media Anda. Direktur Ridley Scott menarik gambar pensil kecil yang krunya panggilan Ridleygrams pada saat pengambilan gambar. Direksi lain menggunakan apa yang disebut animatic, coverting storyboard untuk gambar digital, membuat versi awal film dengan tokoh-tokoh tongkat dan bentuk samar yang dapat diawasi. Ini dapat digunakan kemudian untuk memastikan bahwa setiap bidikan secara sempurna. Apakah Anda memilih untuk membuat slide dalam PowerPoint atau membuat gambar kecil tongkat-angka pada kartu file, aturan yang sama dan Anda dapat melakukan sebanyak atau sesedikit yang Anda inginkan.
Buat storyboard Anda. Yang paling penting adalah untuk memastikan bahwa storyboard Anda tidak memerlukan penjelasan sama sekali. Ini akan membutuhkan beberapa latihan, tetapi dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar komik, gelembung pidato dan garis gerakan, Anda harus dapat menceritakan kisah film Anda hanya dengan storyboard Anda. Orang lain yang terlibat dalam film harus dapat segera memahami apa yang terjadi dan apa yang mereka pekerjaan akan.
Berbagi storyboards Anda. Film merupakan media kolaboratif, dan storyboard adalah salah satu cara yang bagus untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat memahami visi Anda. Luangkan waktu sebelum Anda menembak untuk memastikan bahwa setiap orang pada halaman yang sama dan memahami apa yang Anda inginkan. Anda sebelum menembak.
Sebuah template storyboard sangat penting jika Anda meletakkan bersama sepotong multi-media seperti video atau DVD. storyboard Anda adalah apa yang akan menentukan apa desainer grafis Anda akan datang dengan, apa-overs suara Anda akan mengatakan, apa yang ilustrator Anda akan menarik, apa fotografer Anda akan menembak, apa soundtrack Anda akan, dan apa yang programmer anda akan menghasilkan. Sebuah template storyboard adalah apa yang perlu Anda harus memastikan bahwa storyboard Anda keluar kanan.
Jadi storyboard Anda dimulai dengan template storyboard Anda. Bagaimana Anda membuat hal ini? Mulailah dengan mengurus medium yang Anda gunakan untuk itu. Di Word, masuk ke modus landscape, membuat template Anda, dan biarkan setiap halaman menjadi satu layar. Jika Anda menggunakan PowerPoint, membuat template dan membiarkan setiap slide menjadi satu layar. Jika Anda menggunakan Adobe Captivate, Anda dapat mengambil pendekatan pembangunan yang pesat dan hanya mulai menulis seluruh storyboard secara langsung dengan alat authoring Anda. Dan kemudian ada banyak program perangkat lunak komersial storyboard yang mengajarkan Anda bagaimana untuk membuat template dalam diri mereka.
Beberapa orang lebih suka menggunakan program menulis teks dan menulis teks-storyboard saja, meninggalkan gambar akhir yang sebenarnya dan soundtrack sampai dengan produser, yang hanya mengikuti deskripsi tekstual dalam blok. Tapi secara umum ini bukan cara terbaik untuk membuat storyboard. Visual yang ada untuk memicu imajinasi dan melihat mereka bertindak seperti konsep kasar visual. Hal yang sama berlaku untuk soundtrack dalam hal audio. Anda tidak keras atas kreativitas siapa pun dengan memproduksi storyboard penuh.
Jadi, sekali Anda telah dipanggil template storyboard Anda, bagaimana Anda mengisinya dan membuat storyboard Anda? Anda perlu membuat bagian-bagian berikut:
* Judul Bagian: Di sini anda menaruh topik, modul, unit, atau nama pelajaran.
* Screen Nomor Bagian: Anda ingin pengenal unik untuk masing-masing layar Anda. Jadi anda bisa menggunakan, katakanlah, “t1m2s4? Untuk topik 1, modul 2, layar 4.
* Visual Bagian: Gambarlah menyisipkan visual atau foto, grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat membuat bagian lain untuk teks.
* Audio Bagian: Di sinilah tempat anda menulis naskah, nama dari file musik atau rekaman, dan efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing-masing.
* (Kemungkinan) Bagian Interaksi: Jika Anda storyboard untuk sesuatu yang interaktif, seperti video di situs Web Anda, di sini adalah di mana Anda menggambarkan interaksi yang terjadi pada setiap layar. Ada baiknya untuk menulis ini di bahasa pemrograman seperti untuk programmer Anda. Jadi, misalnya, Anda mungkin menulis “Jika tombol 3 akan diklik, masuk ke layar u1m24″.
* (Kemungkinan) Bagian bercabang: Untuk produksi interaktif, di sini semua sistem percabangan yang mungkin didefinisikan. Percabangan tidak sama dengan interaksi. Bercabang adalah sistem navigasi keseluruhan, sehingga setiap interaksi yang mungkin dalam video harus dipertanggungjawabkan di sini.
Ingat, seni tinggi storyboard semakin sebanyak menjadi satu layar mungkin. Anda ingin storyboard Anda untuk menjadi lebih detail, tapi dengan yang mengatakan Anda ingin sesederhana mungkin.

                                                                                                                               By: Google.com